Okezone.comJAKARTA – Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia dan Wakil Sekretaris LHKP PP Muhammadiyah, Neni Nur Hayati mengungkapkan bahwa ada indikasi jual beli kursi, dibalik terpilihnya adik Raffi Ahmad, Nisya Ahmad di DPRD Jawa Barat.

Menurutnya, kondisi jual beli kursi yang terjadi pasca penetapan DPRD oleh KPU, ini menjadi preseden buruk dalam demokrasi di Indonesia. 

“Sudah dipilih oleh rakyat melalui proses pemilu, lalu setelah terpilih malah mengkhianati suara rakyat dan mengundurkan diri. Sementara ada yang perlu dirinya pertanggungjawabkan terkait dengan visi misi yang disampaikan saat tahapan kampanye dan itu harus direalisasikan,” katanya saat dihubungi Okezone, Selasa (3/9/2024)

Menurutnya, jika caleg sudah terpilih dan kemudian mengundurkan diri, ada pertanggungjawaban kepada rakyat yang harus dijawab.

“Meskipun yang mengundurkan diri beralasan tugas partai, justru perlu kita pertanyaannya jika kasus seperti ini dimana komitmen partai? Bagaimana pemenuhan janji kepada rakyat?,” katanya.

Ia melanjutkan, demokrasi di Indonesia membutuhkan dukungan partai yang kuat. Menurutnya, kasus pengunduran diri dan tiba-tiba diganti ini menjadi permasalahan serius. 

“Caleg yang memperoleh suara tinggi faktanya belum tentu dilantik. Kalau begitu mending mekanisme pemilihan legislatif diserahkan lagi aja ke partai dengan sistem tertutup. Tidak adanya transparansi dan akuntabulitas, Isu jual beli kursi menjadi ruang gelap dalam pemilu kita,” jelasnya.

Diketahui, Nisya Ahmad telah resmi dilantik menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat periode 2024-2029 di Gedung Merdeka, Kota Bandumg, Senin (2/9/2024).

Adik Raffi Ahmad itu melenggang ke kursi legislatif setelah memperoleh 50.422 suara dari daerah pemilihan (Dapil) Jabar II meliputi daerah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.

Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Jabar, Adi Saputro menjelaskan, di dapil tersebut ada nama lain yang lebih unggul suara dari Nisya Ahmad. Dia adalah Thoriqoh Nashrullah Fitriyah dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendapat 58.495 suara.

Hanya saja, Thoriqoh yang juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Jabar periode 2019-2024 itu telah mengundurkan diri, sehingga posisinya digantikan Nisya Ahmad.